Kupikir ini malam yang samar
di dadaku terdengar
sayup-sayup degup
tak peduli gelap menyelimut
tak peduli sesunyi
yang mulai pecah
bersama mimpi
bersama angan yang berputar-putar
mengitari sederet angka
pada jam yang mendetik
di dinding hening
Tak jua katup mataku menutup
hingga songsong fajar menyingsing
menyambut mentari pagi
di ufuk timur yang kian meninggi
kian melambung
serupa bola sinar
bola-bola debar
di bola mataku
maka kubiarkan detak
manis ini berdenyut
dalam pikiranku yang kusut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar